TERAPI BERMAIN UNTUK KANAK-KANAK

Anak adalah makhluk kompleks seperti orang dewasa, tapi bedanya mereka sulit menyatakan perasaannya. Namun melalui bermain, mereka bisa memverbalisasikan perasaan mereka, toh memang itu dunia mereka. Bermain juga bisa dijadikan sebagai terapi emosional mereka. Jika biasanya, terapi bermain dilakukan untuk anak-anak autis dan keterbelakangan mental, ini sedikit berbeda karena diperuntukkan bagi anak-anak normal. 

Hal tersebut dinyatakan oleh dra. Mayke S. Tedjasaputra seorang psikolog anak dan terapis bermain. "Anak-anak normal yang tak mengalami keterbelakangan mental, juga bisa terkena gangguan emosional. Misalnya seorang anak yang orangtuanya bercerai, si anak ini sering dikecewakan ayahnya yang jarang menjemputnya. Hal ini bisa terlihat saat anak bermain dengan menggunakan miniatur binatang. Tapi si anak bisa menunjukkan dengan memilih tokoh binatang yang berperan sebagai ayah dan anak, anaknya mencari bapaknya, tetapi bapaknya tidak datang-datang, sehingga anaknya kecewa. Dari permainan ini, terapis bisa mengetahui perasan si anak dan dapat ditanggulangi dengan metode yang tepat," ungkap Tedjasaputra dalam sebuah wawancara ekslusif Gizi Seimbang Bagi Pertumbuhan Anak.

Baca lagi »